Pesantren Kilat dan Nuzulul Qur’an: Keseruan Kegiatan P5 Keagamaan Siswa-siswi SMP Negeri 5 Yogyakarta

SMPN 5 Yogyakarta mengadakan kegiatan pesantren kilat dan peringatan Malam Nuzulul Qur’an pada 26 s.d. 28 Maret 2024 yang diikuti seluruh siswa kelas 8 SMP Negeri 5 Yogyakarta yang beragama Islam. Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Berbah, Sleman, Yogyakarta selama 3 hari 2 malam dan didampingi oleh beberapa guru pendamping. “Para santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas juga ikut serta dalam kegiatan ini, bantu bersih-bersih, terus kemarin juga ngecheck barang santri, kan,” jawab Lutfi, salah satu musyrifah Pondok Pesantren Al-Ikhlas. Selain pengajar dan musyrifah, santri juga membantu keberlangsungan pesantren kilat. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara pihak sekolah dengan pihak pondok pesantren yang bertujuan untuk melatih kemandirian dan mengetahui ilmu agama lebih dalam serta sebagai pelaksanaan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia.”

 

Rangkaian kegiatan dibuka dengan sambutan dari Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta, Ibu Siti Arina Budiastuti M.Pd., B.I, serta dari pihak pesantren diwakili Ustadz Allimuddin SKM dan diikuti dengan pengenalan lingkungan pesantren oleh kakak pendamping. Rangkaian kegiatan berupa sahur bersama, dilanjut salat sunah tahajud, salat subuh dan dhuha berjamaah lalu dilanjutkan tadarus Al-Qur’an. Kegiatan dilanjutkan dengan salat wajib serta penyampaian materi oleh Ustadz/Ustadzah yang mendampingi.

 

Santri dan santriwati beraktivitas di tempat yang berbeda. “Pondok ini ada 2 komplek. Yang pertama buat asrama putra, komplek yang kedua buat asrama putri dan sekolahnya,” jelas Lutfi, salah satu musyrifah Pondok Pesantren Al-Ikhlas. Walaupun berbeda lokasi tempat istirahat, santri dan santriwati Pondok Pesantren Al-Ikhlas tetap bersekolah di tempat yang sama, yaitu MA dan MTS Al-Ikhlas yang bertempatan di komplek 2. Hal yang sama juga berlaku bagi para santri pesantren kilat yang singgah di Pondok Pesantren Al-Ikhlas. Santri dan santriwati kembali dipertemukan pada acara peringatan Malam Nuzulul Qur’an.

 

Selain pesantren kilat, rangkaian kegiatan ini juga diikuti oleh kegiatan tadabbur alam atau jalan-jalan di sekitar pondok yang dilaksanakan pada Rabu (27/03/24). Pada malam hari, kegiatan dilanjut dengan peringatan Malam Nuzulul Qur’an yang dilaksanakan setelah pelaksanaan sholat tarawih. Kegiatan ini diisi dengan pembukaan hadroh, sambutan, serta ceramah dari Ustadz Allimuddin SKM dan ditutup dengan penampilan Prissya dan Clara kelas 8D.

 

Pada hari terakhir, Kamis (28/03/24), penutupan kegiatan pesantren kilat dimulai dengan pembacaan Al-Qur’an oleh Arista 8A dan dilanjut dengan penyampaian kesan dan pesan oleh Rayhana 8H serta ucapan terima kasih dan permintaan maaf oleh Ibu Siti Arina Budiastuti M.Pd.,B.I, selaku Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta yang diwakili oleh Ibu Gesit Purwaningsih M.Pd. Rangkaian acara penutupan  dilanjut dengan pembagian hadiah untuk beberapa kategori. Untuk kategori santri paling rajin, diraih oleh Arista kelas 8A, kategori santri paling bersemangat diraih Aira kelas 8E,  serta kategori santri paling aktif diraih oleh Queeneta kelas 8A. Adapun bagi santri putra, penghargaan diraih oleh Pasha 8G, Rafa 8F, serta Althaf 8A dengan kategori santri paling aktif. Kemudian acara ditutup dengan salam perpisahan oleh para pengurus Pondok Pesantren Al-Ikhlas Berbah dan diakhiri dengan menyanyikan lagu Sayonara bersama.

 

Selain melatih kemandirian dan tanggung jawab siswa, kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan kerukunan dan kebersamaan antarsiswa serta dapat menjalin hubungan baik antara pihak sekolah dengan pihak pondok pesantren.

 

Sedangkan bagi siswa Kristen, Katolik, dan Budha melakukan kegiatan P5 di sekolah pada tanggal 25 Maret hingga 1 April 2024. Kegiatan tersebut didampingi oleh guru agama masing-masing. Siswa Kristen dan Katolik melaksanakan projek bersama membuat drama kisah sengsara Yesus atau tablo yang ditampilkan pada Senin (1/04) dan didampingi oleh Pak Riky serta Ibu Pratiwi selaku guru agama Kristen. Sedangkan siswa berkeyakinan Buddha, kegiatan dimulai dengan Puja Bakti kepada Triratna yang dilanjutkan dengan meditasi. Kegiatan dilanjutkan dengan mendengarkan Dhamma Desana dan mempelajari serta melantunkan Dhammapada. “Selain itu, aku juga mempelajari beberapa Sutta atau ayat dalam kitab suci Paritta-Sutta yang berisi khotbah Sang Buddha merupakan perlindungan yang kuat,” ucap Meifen (8J).

 

Jurnalis:

Khanza 8E

Anisa 8G

Naura 8G

Lilla 8G

Syifa 8G

 

Fotografer:

Nino 8B

Nindya 8H